23/06/2025

Pesilat Banten Tampil di Gelaran Penca on The Street

2 min read

Pakusarakan.com— Perguruan silat Tjimande Tari Kolot Karuhun Banten Indonesia (TTKKBI) turut ambil bagian dalam gelaran Penca on The Street (POTS) yang berlangsung pada Minggu, 15 Juni lalu di kawasan Braga Bebas Kendaraan (Braga Beken), Kota Bandung. Kegiatan ini merupakan inisiatif dari Pengurus Pusat Angkatan Muda Siliwangi (AMS) yang digelar rutin setiap dua pekan untuk menampilkan seni pencak silat kepada publik.

Ketua Umum DPP TTKKBI, H. Tubagus Arif Hidayat, turut hadir dan bahkan menunjukkan kebolehannya dalam seni bela diri tradisional tersebut. Ia mengapresiasi penuh kegiatan ini dan menyebutnya sebagai ajang penting untuk mempererat hubungan antarperguruan silat serta menumbuhkan kebanggaan di kalangan generasi muda.

 

Baca juga:

Penca on The Street, Wadah Pelestarian Budaya yang Mendapat Dukungan KONI Jabar

 

“Saya sangat bangga dan sangat mendukung kegiatan Penca on The Street yang diselenggarakan oleh Angkatan Muda Siliwangi (AMS) ini,” ujar Tubagus Arif.

Ia juga menyampaikan harapan agar AMS terus menyelenggarakan kegiatan serupa demi menjaga silaturahmi dan warisan budaya bangsa. Menurutnya, kegiatan ini mampu memperkuat jati diri dan rasa cinta anak-anak terhadap budaya Indonesia.

 

Baca juga:

Balai Pelestarian Kebudayaan Siap Bekerja Sama dengan AMS dalam Melestarikan Pencak Silat sebagai Budaya Nasional

 

“Yang terpenting dari gelaran POTS ini adalah silaturahmi antarperguruan silat. Kegiatan ini dapat menimbulkan kebanggaan di kalangan anak-anak dan generasi muda serta menunjukkan kekayaan budaya Indonesia,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia juga memuji kepemimpinan Ketua Umum AMS yang dinilainya inklusif dan mau merangkul semua pihak demi kemajuan seni dan budaya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP TTKKBI, Dodi Suryana, turut memberikan keterangan terkait perkembangan organisasi mereka yang baru berusia 2,5 tahun. Meskipun masih muda, TTKKBI sudah berhasil merangkul berbagai komponen masyarakat seni dan budaya, terutama dalam ranah pencak silat.

“Adapun aliran silat yang tergabung di TTKKBI seperti Cimande, Bandrong, Paku Banten, dan lainnya. Kita ingin bersilaturahmi dengan semua kalangan untuk memajukan dan mengembangkan kebudayaan,” ujar Dodi.

Ia juga mengungkapkan bahwa TTKKBI telah membentuk kepengurusan di Jawa Barat dan Lampung, serta dalam waktu dekat akan memperluas ke wilayah Bekasi, Bogor, Karawang, Cianjur, Garut, dan Depok.

Mengenai filosofi yang dipegang oleh TTKKBI, Dodi menjelaskan bahwa mereka menganut aliran silat Cimande Tapak Karuhun karena memiliki keterkaitan historis dan spiritual dengan leluhur Sunda.

“Kami ini anak cucu Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi. Maka dari itu kami mengambil Cimande Tapak Karuhun karena memang wasilahnya di sana,” jelasnya.

Tak hanya seni bela diri, TTKKBI juga menaungi seni turunan dari silat, yakni seni debus. Dodi menyatakan harapannya agar seni debus juga dapat tampil dalam edisi POTS berikutnya. (Ipur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *