Forum Penjaga Warisan Sunda Tolak Penguasaan Bandung Zoo
2 min read
Pakusarakan.com— Polemik pengelolaan Kebon Binatang Bandung kembali memanas. Forum Penjaga Warisan Sunda (PEWARIS) mengeluarkan maklumat yang menegaskan penolakan terhadap upaya penguasaan sepihak oleh Yayasan Taman Safari, yang dinilai mengkhianati warisan sejarah dan budaya Sunda.
Maklumat tersebut menilai upaya Yayasan Taman Safari sejak 2017 sebagai bentuk penguasaan sepihak yang mengabaikan akar sejarah dan identitas Bandung. “Upaya memutarbalikkan fakta demi kepentingan kelompok tertentu adalah pengkhianatan terhadap warisan leluhur urang Sunda,” demikian isi maklumat PEWARIS.
Baca juga: AMS: Kebun Binatang Bandung Adalah Aset Sejarah yang Harus Diselamatkan!
PEWARIS kemudian mengajukan tiga tuntutan utama: menghargai dan melestarikan sejarah Sunda di atas kepentingan ekonomi jangka pendek, mengembalikan pengelolaan Bandung Zoo kepada keluarga penerus Raden Ema Bratakusumah, serta menjaga fungsi ekologis Babakan Siliwangi agar tetap menjadi kawasan konservasi.
Sejarah Bandung Zoo yang berdiri sejak 1933 dinilai memiliki nilai historis penting. Namun, sejak kerja sama dengan pihak Jhon Sumampauw dari Taman Safari Indonesia pada 2017, indikasi perebutan kendali semakin mencuat. “Warisan Sunda ini tidak untuk diperdagangkan. Getih Kuring Siliwangi, Jiwa Kami Pakusarakan. Jika perlu, kami rebut kembali!” seru Rully.
Maklumat ini juga mendapat dukungan dari sejumlah tokoh Sunda. Dindin S. Maolani menegaskan, “Forum ini harus sesegera mungkin audiensi ke DPRD, mendesak Kejaksaan mencabut izin sementara, dan meminta klarifikasi kepada wali kota maupun BPN.” Ia juga menyerukan agar gerakan diperluas dengan melibatkan Perhimpunan Kasundaan, ormas, dan tokoh masyarakat lainnya.
Bagi PEWARIS, polemik ini bukan hanya persoalan aset, tetapi pertarungan identitas. Momentum penyelamatan Bandung Zoo diyakini menjadi pemicu kebangkitan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan budaya Sunda di tengah tekanan modal dan kepentingan ekonomi. (Ipur)
