Setiap Kader AMS Harus Menjadi Garda Terdepan dalam Menjaga Pancasila
2 min readPakusarakan.com- Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengenang kembali sejarah perjuangan bangsa dalam mempertahankan ideologi negara.
Tema “Bersama Pancasila Kita Wujudkan Indonesia Emas” yang diangkat pada tahun 2024 ini memiliki makna yang sangat mendalam, yakni mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang sejahtera dan bermartabat.
Penjabat (Pj.) Ketua Umum Pengurus Pusat AMS, Drs. Rully Alfiady, dalam siaran pers yang diterima redaksi Pakusarakan.com pada Senin, 30/09, mengatakan bahwa peringatan Peristiwa G30S/PKI dan Hari Kesaktian Pancasila yang dilaksanakan setiap tahun memiliki arti yang sangat mendalam bagi organisasi dan kader AMS.
“Momen peringatan Peristiwa G30S PKI dan Hari Kesaktian Pancasila adalah waktu yang tepat untuk melakukan”kalibrasi” arah perjuangan organisasi dan kiprah seluruh kader AMS dalam rangka melaksanakan amanat Prabu Siliwangi sebagai mana tertuang dalam Wangsit Siliwangi: nyungkemkeun aci ning asih ka lemah cai ku wening ati, ngabakti jiwa raga ka nagara ku balungbang rasa.”
Rully mengungkapkan para pendiri AMS menyadari bahaya komunis bagi keberadaan negara Republik Indonesia dan peristiwa pemberontakan PKI pada tahun 1965 menjadi katalis lahirnya organisasi AMS pada tanggal 10 Nopember 1966.
Selanjutnya, mengutip G. Gani Kusuma Subrata dalam buku Lintasan Perjuangan AMS, Rully menyebutkan hal itu secara eksplisit tercantum dalam Piagam AMS:
“Pengkhianatan Gestapu-PKI merupakan batas darah pemisah antara Rakyat Indonesia dengan gerombolan Komunis, hal mana telah menuntut kewaspadaan dan kesiagaan bangsa di dalam menegakkan tata krama kehidupan bernegara republik demokratis berlandaskan hukum dan Pancasila sebagai sumber moral dan politik nasional.”
Ancaman terhadap Pancasila sebagai nilai dasar negara dan bangsa tidak hanya bersumber dari paham komunis. “Masyarakat harus tetap waspada, komunis hari ini berbeda dengan komunis di masa lalu. Mereka, bisa jadi, tidak lagi menentang nilai-nilai agama secara terang-terangan, bahkan menggunakan argumen dan istilah-istilah berbau agama dalam menyebarkan paham komunisme.”
Apa pun pahamnya, setiap pihak yang berupaya menggantikan Pancasila adalah musuh bangsa Indonesia. “Setiap kader AMS harus menjadi garda terdepan dalam menjaga Pancasila dan keutuhan NKRI,” tegas Rully. (Ipur)