AMS: Kita Upayakan Agar Silat Tampil di Seluruh Mal di Jabar!
1 min read
Pakusarakan.com- Angkatan Muda Siliwangi membuktikan kepeduliannya terhadap Sunda dan budaya Sunda dengan menggelar Penca on The Street, Minggu (11/05/25), di kawasan Braga Beken, Jl. Braga, Kota Bandung.
Pj. Ketua Umum Pengurus Pusat AMS, Rully H. Alfiady, dalam sambutan pengantar menyampaikan alasan pagelaran silat di Jl. Braga adalah agar pencak silat lebih dikenal di kalangan internasional dan generasi muda yang setiap akhir pekan memenuhi kawasan Braga Bebas Kendaraan (Braga Beken).
“Braga adalah ikon Kota Bandung dan Jawa Barat. Paguron-paguron (pencak silat) jangan hanya berlatih di lembur-lembur. Itulah mengapa AMS berinisiatif agar paguron-paguron ini tampil juga di tempat-tempat keramaian di kota,” tegasnya.
Ke depannya, Rully berharap lebih banyak pihak yang bisa bekerja sama dengan AMS untuk menyediakan lebih banyak panggung agar para pesilat dapat tampil. “Jika acara (Penca on The Street) ini berhasil, kita upayakan agar silat bisa tampil di mal-mal di seluruh Jawa Barat!”
Di hadapan para undangan– di antaranya tampak beberapa kalangan dan tokoh dari BBC, Sunda Wani, Kodim 0618/Kota Bandung, anggota DPRD Jawa Barat, ketua PPSI Kota Bandung, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota, Bandung, dll– Rully mengatakan bahwa silat bukan hanya olahraga. “Silat adalah filosofi, silat adalah cerminan masyarakat.”
Kegiatan Penca on The Street ini merupakan program yang digagas Pengurus Pusat AMS bekerja sama dengan DPD PPSI Kota Bandung serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung. Melihat antusiasme paguron untuk tampil dan warga menyaksikan para petampil, kegiatan ini dikatakan akan dilangsungkan secara rutin dua minggu sekali, bahkan setiap pekan jika panitia penyelenggara mendapat dukungan sponsor. (Ipur)
Aktivitas Penca on The Street ini sangat menarik dan patut diapresiasi. Menampilkan pencak silat di kawasan Braga Beken adalah ide yang brilian untuk memperkenalkan budaya Sunda kepada generasi muda dan internasional. Saya setuju bahwa silat bukan sekadar olahraga, tapi juga filosofi dan cerminan masyarakat. Namun, apakah ada rencana untuk melibatkan lebih banyak komunitas lokal dalam acara ini? Bagaimana dengan pelatihan atau workshop untuk mereka yang ingin belajar silat? Saya rasa, dengan melibatkan lebih banyak pihak, acara ini bisa menjadi lebih besar dan berdampak lebih luas. Apakah ada kemungkinan untuk mengadakan acara serupa di daerah lain di Jawa Barat? Saya yakin, dengan dukungan yang tepat, pencak silat bisa menjadi ikon budaya yang lebih dikenal secara global.